I LOVE ALLAH

I LOVE ALLAH
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

Kamis, 23 Desember 2010

INDAHNYA MENJADI PEREMPUAN

Satu ketika, salah seorang teman pernah mengeluh begini “Lebih enak jadi laki-laki daripada perempuan.” Benarkah?
Saya pun menatap sang teman dengan pandangan heran dan kasihan.
Pernyataan yang meluncur dari bibir seseorang mampu menunjukkan kualitas batinnya. Ada apakah denganmu, perempuan?
Usut punya usut ternyata ibunya suka memperlakukan tidak adil antara anak perempuan dengan laki-lakinya.
Dalam banyak hal, anak laki-laki mendapat perlakuan istimewa dibanding saudari-saudarinya. Misalnya saja dalam hal makan. Anak-anak laki-laki pasti diberi jatah daging ayam yang paling besar dan empuk, sedangkan anak-anak perempuan diberi yang banyak tulang dan kecil.
Belum lagi dalam hal pakaian, pendidikan, dan lain-lain.
Jadilah sebuah persepsi muncul di benak seorang anak perempuan bahwa menjadi laki-laki jauh lebih baik.

Bukan satu atau dua kasus ditemui di tengah masyarakat tentang perlakuan diskriminatif antara laki-laki dan perempuan.
Banyak kasus terjadi sehingga para feminis merasa mendapat angin segar untuk menunjukkan bahwa perjuangannya benar.
Fakta di masyarakat tak terelakkan, memang.
Tapi apakah sebuah atau beberapa buah fakta itu bisa dijadikan dalil pembenaran?
Berpikirlah jernih, wahai perempuan utamanya muslimah.
Fenomena seperti contoh kisah di atas terjadi karena ada sesuatu yang salah tertanam di benak sang ibu.
Sebuah persepsi bahwa mempunyai anak laki-laki lebih mulia daripada anak perempuan.
Sebuah persepsi yang tidak muncul dengan sendirinya.
Sebuah persepsi yang dibangun secara turun temurun dan terbina oleh masyarakat tempatnya tinggal.
Sebuah persepsi jahiliyah tepatnya, yaitu ketika perempuan dianak-tirikan dan terpinggirkan.
Saatnya para ibu, masyarakat, negara dan dunia menengok sebuah aturan yang sangat memuliakan perempuan

Aturan Islam yang berasal dari Sang Maha Pembuat Aturan jawabannya.
Perempuan dimuliakan sehingga tak tanggung-tanggung ada surat An-Nisa yang berarti perempuan dan berbicara banyak tentang perempuan juga.
Saat ketika Islam datang itulah, hak perempuan terangkat dengan sempurna.
Perempuan yang sebelumnya tak punya hak untuk mewarisi harta tapi malah diwariskan karena dianggap harta benda, menjadi punya hak karena Islam.
Perempuan yang semula tak punya suara untuk memilih calon suami, menjadi punya hak memilih dan menolak bila sang calon tak sesuai dengan keinginannya.
Perempuan yang semula bodoh, terbelakang, terpinggirkan bahkan dibunuh karena mencoreng keluarga dengan kelahirannya, menjadi istimewa dan terpuji karena Islam.
Lihatlah siapa yang disebut oleh Rasulullah saw tercinta ketika seorang anak bertanya siapa yang seharusnya dipatuhi.
Ibu disebut tiga kali mengalahkan posisi seorang ayah. Begitu indah posisi seorang perempuan dalam Islam.
Ketika berstatus istri, hanya dengan cukup taat dan patuh pada suami selama tidak melanggar aturan Allah, surga balasannya. Begitu mudah, begitu indah dengan Islam.
Ketika mempunyai anak perempuan pun, satu, dua atau tiga, jaminannya surga bagi orang tua yang mampu membesarkan dan mendidik sang anak agar menjadi pribadi yang sholihah.
Subhanallah.
Lalu di sebelah mananya perempuan mengeluh dan menyesal terlahir sebagai perempuan?
Pantas bagi mereka yang terlahir sebagai perempuan tapi tak mengenal Islam untuk mengeluh.
Tapi setelah berbagai keistimewaan dan kemuliaan yang diberikan oleh Islam, apakah masih pantas kita sedih karena terlahir sebagai perempuan?
Sekali-kali tidak! Menjadi perempuan itu indah.
Menjadi perempuan muslim itu jauh lebih indah.
Karena sesungguhnya keindahan yang ada, bukan karena status kelamin yang disandang melainkan aturan siapa yang dipakai.
Menjadi laki-laki dan perempuan adalah anugrah.
Dan ketika ‘kun fayakun’ Allah swt menjadikan kita perempuan, yakinlah bahwa jenis kelamin ini yang terbaik bagi kita, pun yang terindah yang pernah kita punya.
Maka belajar bersyukur adalah sebuah keindahan lain selain sebagai perempuan yang mempunyai status keislaman dalam diri.
Jangan pernah menyesal menjadi perempuan, karena yakinlah menjadi perempuan itu indah.
Bila tak percaya, tanyakan pada seantero penghuni dunia, mereka pasti akan setuju dengan pendapat ini.
Tak terkecuali juga para laki-laki.
Yakinlah!
Salam

Institut Teknologi Bandung

Informasi mengenai Penerimaan Mahasiswa Baru ITB 2011 yang tercantum dalam situs ini telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI no. 34/2010
Pendaftaran PMBP-ITB 2011 akan dilaksanakan secara online mulai tanggal 1 Februari 2011 s.d. 1 April 2011
UJIAN SARINGAN MASUK INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG TERPADU
(USM-ITB TERPADU) TAHUN AKADEMIK 2011/2012
ITB, sebagai salah satu Perguruan Tinggi di Indonesia, seyogyanya menggunakan skema penerimaan mahasiswa baru yang memberikan alternatif lebih banyak kepada calon mahasiswa dalam menentukan pilihannya.
Pada tahun 2011, ITB melakukan penerimaan mahasiswa baru program sarjana dalam Ujian Saringan Masuk ITB (USM-ITB) Terpadu, yang meliputi enam program seleksi, yaitu :

MALAIKAT PELINDUNG

Suatu ketika, ada seorang bayi yang siap untuk dilahirkan.
Maka, ia bertanya kepada Tuhan. “Ya Tuhan, Engkau akan mengirimku ke bumi. Tapi, aku takut, aku masih sangat kecil dan tak berdaya. Siapakah nanti yang akan melindungiku disana?”.
Tuhanpun menjawab. “Diantara semua malaikat-Ku, Aku akan memilih seorang yang khusus untukmu. Dia akan merawatmu dan mengasihimu.”

Si kecil bertanya lagi, “Tapi, disini, di surga ini, aku tak berbuat apa-apa, kecuali tersenyum dan bernyanyi. Semua itu cukup membuatku bahagia.
Tuhanpun menjawab, “Tak apa, malaikatmu itu, akan selalu menyenandungkan lagu untukmu, dan dia akan membuatmu tersenyum setiap hari. Kamu akan merasakan cinta dan kasih sayang, dan itu semua pasti akan membuatmu bahagia.”

Namun si kecil bertanya lagi, “Bagaimana aku bisa mengerti ucapan mereka, jika aku tak tahu bahasa yang mereka pakai?
Tuhanpun menjawab, “Malaikatmu itu, akan membisikkanmu kata-kata yang paling indah, dia akan selalu sabar ada disampingmu, dan dengan kasihnya, dia akan mengajarkanmu berbicara dengan bahasa manusia.”

Si kecil bertanya lagi, “Lalu, bagaimana jika aku ingin berbicara padamu, ya Tuhan?”
Tuhanpun kembali menjawab, “Malaikatmu itu, akan membimbingmu. Dia akan menengadahkan tangannya bersamamu, dan mengajarkanmu untuk berdoa.”

Lagi-lagi, si kecil menyelidik, “Namun, aku mendengar, disana, ada banyak sekali orang jahat, siapakah nanti yang akan melindungiku?
Tuhanpun menjawab, “Tenang, malaikatmu, akan terus melindungimu, walaupun nyawa yang menjadi taruhannya. Dia, sering akan melupakan kepentinganya sendiri untuk keselamatanmu.”

Namun, si kecil kini malah sedih, “Ya Tuhan, tentu aku akan sedih jika tak melihat-Mu lagi.
Tuhan menjawab lagi, “Malaikatmu, akan selalu mengajarkamu keagungan-Ku, dan dia akan mendidikmu, bagaimana agar selalu patuh dan taat pada-Ku. Dia akan selalu membimbingmu untuk selalu mengingat-Ku. Walau begitu, Aku akan selalu ada disisimu.”

Hening. Kedamaianpun tetap menerpa surga. Namun, suara-suara panggilan dari bumi terdengar sayup-sayup. “Ya Tuhan, aku akan pergi sekarang, tolong, sebutkan nama malaikat yang akan melindungiku….”
Tuhanpun kembali menjawab. “Nama malaikatmu tak begitu penting. Kamu akan memanggilnya dengan sebutan: Ibu…”

Di ambil dari sebuah website.
mohon untuk bergabung di Fanspage Assalamu'alaikum Cinta http://www.facebook.com/pages/Assalamualaikum-Cinta/129094893805914