I LOVE ALLAH

I LOVE ALLAH
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

Sabtu, 24 Juli 2010

ANGKA UNIX

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
ada lagi angka unix, monggo di pirsoni (dilihat)

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 98765543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654 x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 9 = 111111111

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 12345678987654321

menarik bukan?? trnyata matematika itu menyenangkan hehehee.... ^^'
Syukron,
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Langkah-Langkah menyambut Ramadhan

1. Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadan. (HR. Ahmad dan Tabrani)

Para salafush-shalih selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Artinya, ya Allah, karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhai.

2. Bersyukurlah dan puji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.

3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).

Salafush-shalih sangat memperhatikan bulan Ramadan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.

4. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadan. Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.

5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]

6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.

7. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]

8. Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan.

9. Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan:

· buat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan zhuhur.

· membagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.

10. Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah saw., dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahmi. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

(Disadur dari artikel kiriman seorang sahabat)

Masih Ada Waktu

Jika dalam sehari ada 24 jam, maka berapa jam masing-masing Anda habiskan untuk bekerja, tidur, makan, mandi, berolahraga, membaca?

Bagaimana dengan berdoa, memberi pelukan, memberikan ciuman pada orang yang Anda kasihi, atau sekedar menyapa orang tua Anda dan berbincang dengan mereka?
Sepertinya waktu yang kita miliki hanya habis untuk diri kita sendiri.
Namun lebih banyak waktu itu habis untuk bekerja (yah setidaknya begitulah alasannya).

Ketika ditanya seberapa sering Anda berbincang dengan ibu, Anda akan menjawab “Yah mungkin hanya beberapa menit dalam sehari, itupun jika masih ada waktu untuk berbincang”, Anda kemudian akan membela diri Anda dengan mengatakan Anda terburu waktu karena banyak pekerjaan di kantor yang harus diselesaikan.

Lalu ketika ditanya lagi berapa pelukan dan ciuman yang Anda berikan kepada keluarga atau orang yang Anda sayangi, jawaban Anda mungkin, “Saat mereka sedang berulang tahun mungkin, ah saya tidak ingat.”

Catat, itu baru berbincang dan sekedar memberi ciuman dan pelukan yang tidak memakan waktu lama.
Bagaimana dengan berdoa?
Hmmm… sepertinya akan banyak jawaban, “Yah belum ada kesadaran di dalam diri sih, mau bagaimana lagi daripada dipaksa dan hasilnya tidak khusyuk…”

Seringkali hal-hal tersebut kita anggap remeh, kita selalu merasa tidak punya banyak waktu untuk melakukannya.
Sedang untuk bekerja, jalan-jalan, hang out dengan teman-teman, nonton film di bioskop dengan pasangan Anda masih bisa Anda lakukan.
Mengapa Anda selalu berkata “Saya tidak punya waktu untuk bla bla bla…” Benarkah sesungguhnya Anda memang tidak punya waktu?
Sahabat, setiap hari kita diberi waktu yang cukup panjang untuk melakukan segala hal yang kita inginkan.

24 jam adalah waktu yang cukup panjang untuk melakukan banyak kegiatan, apalagi hanya sekedar memberikan pelukan dan ciuman kepada ibu, ayah, atau orang yang kita kasihi.

Mari kita ubah pemikiran kita, mulailah dengan mengatakan “Saya punya banyak waktu untuk melakukan segala sesuatu yang saya inginkan…” Bukankah ini adalah suatu kepuasan yang memang kita cari?
Belajar mengatur waktu dan menyempatkan untuk melakukan hal-hal yang sering kita lewatkan.
Hal-hal yang sering kita anggap remeh namun ternyata memiliki suatu makna yang sangat penting di dalam hidup.
Lanjutkan dengan mengatakan kepada orang yang kita sayangi betapa kita mengasihi mereka.
Ya sahabat, Anda punya banyak waktu untuk melakukan semua yang Anda inginkan.
Anda punya banyak waktu untuk menjadi sukses.
Tidak hanya sukses di dunia, namun juga utamanya sukses diakhirat.

Rahasia Fisioterapi Wudhu

Rukun shalat yang satu ini tentu tidak akan pernah kita lewatkan. Tentu tidak sah jika kita hendak mengerjakan shalat lima waktu tetapi meninggalkan yang satu ini…ya, apalagi kalau bukan wudhu.

Masih terkagum-kagum dengan perintah Allah SWT dengan pekerjaan remeh yang satu ini. Kenapa tidak?? lalu bagaimana tangan bersama dengan air menyentuh anggota-anggota tubuh. Kenapa wajah yang dibasuh? Kenapa mesti telinga?

Lama sekali direnungkan sampai saya bertemu dengan sebuah buku, tersibaklah sudah misteri yang menyelimuti wudhu. Setelah membaca ulasan ini saya yakin kita tidak akan menganggap enteng tentang apa arti perintah Wudhu…

Banyak argumentasi yang semakin mendukung. Yuk kita buka satu-persatu misteri wudhu ini :

Setiap perintah Allah SWT tentu memiliki hikmah kebaikan dibaliknya. Bayangkan bahwa wudhu adalah ritual pengkondisian seluruh aspek hidup, mulai dari psikologis & fisiologis. Lima panca indera…kok kena semua tanpa terkecuali disapu oleh air wudhu. Mata, hidung, telinga & seluruh kulit tubuh. Ini betul-betul luar biasa.

Ahli syaraf/ neurologist pun telah membuktikan dengan air wudhu yang mendinginkan ujung-ujung syaraf jari-jari tangan dan jari-jari kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran.

Anda tentu pernah mendengar akupunktur kan? Coba cari tahu dimana saja letak titik-titik sensitif yang sering digunakan dalam ilmu akupunktur? Lalu kemudian amati pola wudhu. InsyaAllah anda akan segera menemukan benang merah diantara keduanya.

Coba bayangkan…

Pada anggota badan yang terkena perlakuan wudhu terdapat ratusan titik akupunktur yang bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, dan tekanan/urutan ketika melakukan wudhu. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meridian ke sel, jaringan, organ dan sistim organ yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena adanya sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon bekerja untuk mengadakan homeostasis (keseimbangan). Titik-titik akupunktur, suatu fenomena yang menarik bila dikorelasikan dengan kaifiyat wudhu yang disyari’atkan 15 abad yang lalu.

Setelah dihitung-hitung…ternyata terdapat 493 titik reseptor pada anggota wudhu!!

Anggota Wudhu(rukun dan sunat) Jumlah Titik Akupunktur
Wajah 84
Tangan 95
Kepala 64
Telinga 125
Kaki 125
Jumlah 493

Subhanallah!! Bayangkan jika kita melakukan itu setiap hari paling sedikit 5 kali sehari…

Ternyata kita harus semakin teliti saat menjalani wudhu. Mengapa? Coba ingat-ingat saat kita membasuh telapak kaki & tangan…apakah sela-sela jari sering kita abaikan? Ternyata ada fakta menarik yang tidak boleh luput :

Satu diantaranya adalah ketika melakukan takhlil, diantara sela-sela jari tangan dan kaki terdapat masing-masing satu titik istimewa (Ba Sie pada sela-sela jari tangan & Ba Peng pada sela-sela jari kaki). Jadi, keseluruhannya terdapat 16 titik akupunktur. Berdasarkan riset fakar akupunktur, titik-titik tersebut apabila dirangsang dapat menstimulir bio energi (Chi) guna membangun homeostasis. Sehingga menghasilkan efek terapi yang memiliki multi indikasi, seperti untuk mengobati migren, sakit gigi, tangan-lengan merah, bengkak, dan jari jemari kaku.

Lain lagi tentang telinga…ternyata ada 30 hadist yang mendukung ini. BTW, saya pernah coba sebuah produk akupunktur yang menggunakan tenaga listrik. Lucu juga, karena alat ini disimpan di daun telinga. Dan ketika dialiri listrik rasanya seperti telinga ditusuk-tusuk. Saya semakin paham bahwa daun telinga, selain sebagai aksesoris, ternyata terkandung banyak sekali titik reseptor syaraf.

Makanya, saat menyapu telinga itu jangan cuma membasuh saja, tapi harus dengan pijatan juga. Ini namanya aurikulopressure alias pijat akupunktur telinga.

Subhanallah…luar biasa ternyata kandungan rahasia wudhu…

HIJAB

Aku melakukan hal yang paling benar yang pernah aku lakukan dalam hidupku, aku mulai berhijab.

Tak terkira rasa senangnya hatiku ketika akhirnya kukenakan juga hijab itu setelah melalui berbagai rintangan dan tentangan dari sana sini. Keesokan harinya, setelah upacara sekolah aku mendapatkan sepucuk surat dari salah seorang ukhti yang saat itu adalah kakak kelasku. Hatiku berdebar-debar apa yang ditulis ukhti Hanif ini untukku, namun aku tidak begitu cemas karena ia salah satu yang memotivasiku untuk berhijab.

Lalu kubuka surat itu, isinya…

“Bismillah Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh,

Segala puji bagi Allah karena sampai saat ini kita masih dan semoga tetap diberikan nikmat iman dan kesehatan. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada uswah kita Rasulullah , keluarga, para sahabat, dan kita semua selaku pengikutnya hingga yaumul akhir.
Amien…………..

Adikku…, Alhamdulillah sekarang anti telah menjalankan perintah Allah dan Rasul-Nya, yaitu mengenakan hijab. Secara dzahir anti telah berhijab, tinggal sekarang apakah hati dan sikap anti juga berhijab sebagaimana dzahir anti. Semoga jawabannya “InsyaAllah, menuju ke sana mbak!”. Bahwasanya seorang muslimah itu tidak dikenal karena dia berhijab, tanpa mengetahui untuk apa dia berhijab? Untuk siapa dia berhijab? Dan bagaimana hakikatnya hijab yang ia pakai?

Dik, ana terkejut saat upacara tadi, untuk pertama kalinya ana lihat anti pakai hijab lebar. Setelah ana terkejut, ana mulai senang, bangga, terharu dan berubah menjadi takut. Ana senang karena ada adik ana yang lain. Ana berharap semua perubahan ini didukung dengan sikap, tingkah laku dan tutur kata yang senantiasa cocok mendampingi eksistensi keberadaan hijab lebar itu.

Ana bangga, karena di zaman yang serba Hedonis, zaman yang menganggap bahwa orang yang benar-benar menjalankan syari’at Allah malah dituduh sesatlah, ekstrimlah, eksklusiflah, dan masih banyak lah-lah yang lain.

Ana terharu, karena masih ada orang yang berani tampil beda yaitu berhijab lebar.

Dan ana juga takut, apakah kita mampu mempertahankan hijab kita ini, karena seseorang memutuskan untuk berhijab maka dia harus mempertahankan hijab itu baik kesucian maupun keeksistensiannya melekat pada tubuh kita. Tapi ana yakin Allah akan menolong hamba-Nya yang menegakkan dan menjalankan agama-Nya.

Adikku…, ana punya cerita, semoga dengan deskripsi cerita ini semakin memberikan kekuatan kepada kita untuk menetapi kebenaran.
Dia seorang muslimah yang berhijab lebar. Dia mempunyai semangat untuk menegakkan agama Allah bahkan cita-cita menjadi seorang da’iyah dan istri yang shalehah. Di sekolah maupun di rumah dia senantiasa berhijab jika bertemu dengan yang bukan mahramnya. Dia berusaha menundukkan pandangan dan menolak berjabat tangan, tatkala bertemu dengan yang bukan mahramnya. Walaupun begitu, banyak teman-temannya, orang tuanya, saudaranya, dan tetangganya, menganggap dia ninja, teroris, Islam garis keras dan masih banyak tuduhan yang tidak layak untuknya.

Alhamdulillah sampai saat ini dia masih tetap istiqomah dengan keputusan dan keyakinannya itu.
Katanya dia mempunyai trik-trik khusus untuk menguatkan imannya itu, katanya sebagai berikut:
Akrab dengan Al-Qur’an (tilawah, tadabur dan hafalan). Menjalankan shalat sunnah (dhuha, rawatib dan shalat lail (tahajud, witir, dll)) serta berusaha menjalankan puasa sunnah. Berteman dan berdampingan dengan orang-orang yang sepaham dan sepemikiran dengannya. Membaca buku-buku keislaman. Aktif ikut Majelis Ta’lim (kajian).

Itulah sekelumit cerita tentang akhwat itu, kita doakan dia semoga tetap istiqomah sampai akhir hayat dalam meniti jalan kebenaran. Dan semoga kita bisa meniru sikap dengan segala kelebihannya, amin…

Saudariku…, jadilah seorang muslimah dambaan umat yang dicintai Allah, paling tidak menjadi muslimah yang hanya dicintai Allah, walaupun dibenci dan dicaci oleh umat manusia lain, yang mempunyai keterbatasan ilmu untuk memahami Islam secara kaffah. Marilah kita sama-sama mendekatkan diri kepada Allah, selangkah kita mendekat pada-Nya maka seribu langkah Allah akan mendekati kita. Insya Allah,
Ini dulu yang dapat ana sampaikan. Bila ada kebenaran datangnya dari Allah bila ada kesalahan datangnya dari ana sendiri. Afwan jiddan (maaf yang sebesar-besarnya) bila ada salah kata dan jazakillah atas semuanya.

Your ikhwah

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh”

Jazakillah khairan ya ukhti, sudah sejak 5 tahun yang lalu aku tetap menyimpan surat ukhti, dan surat ini selalu bisa mengingatkanku. I miss you ukhti, ana uhibbuki fillah.

Pertolongan Allah Bagi Siapa yang Menolong (Dien)-Nya

Sesungguhnya Allah ta'ala hanya menolong orang-orang yang taat, ikhlas, berpegang teguh, dan bertawakkal kepada-Nya. Allah ta'ala berfirman:
"Dan pastilah Allah akan menolong siapa saja yang mau menolong (Dien)-Nya" (QS Al-Hajj : 40)
Maka barang siapa tidak menolong Rabb-nya, Dia pun tidak akan menolongnya. Barang siapa bermaksiat kepada-Nya, Dia akan meninggalkannya, membiarkannya bersama musuh-musuhnya.

'Umar al-Faruq ra pernah berkata: "Kala kita tidak mampu mengalahkan musuh dengan ketaatan kita niscaya mereka akan mengalahkan kita dengan kekuatan mereka."

Ternyata 'Umar ra lebih mengkhawatirkan dosa-dosa pasukannya daripada kekuatan musuhnya. Inilah bukti kesempurnaan pemahaman dan kebrilianan akal beliau.

Betapa kita disaat merasakan suasana ini, ingin senantiasa hadir di hati dan akal kita, tidak meninggalkan kita selama-lamanya.

Betapa kita ingin mengerti (dengan ilmu yakin) bahwa Allah telah menjamin kemenangan dien-Nya dan akan selalu menjaganya.

Maka barangsiapa selalu bersama Islam kemana pun ia berputar, hati dan anggota badannya senantiasa taat kepada Allah, pastilah Allah akan menolongnya. Barangsiapa menyimpang dari jalan yang lurus, pertolongan pun akan menjauh darinya.

Allah ta'ala Maha Tahu lagi Maha Bijaksana. Allah Maha Tahu, artinya tidak ada sesuatu pun dari urusan kita yang tersembunyi bagi-Nya. Dia Maha tahu akan batin dan niat kita seperti halnya Dia Maha tahu akan lahir dan amal kita.

Dia Maha Bijaksana, artinya Dia akan selalu menempatkan segala seuatu pada tempatnya. Dia tidak akan memberikan anugerah berupa penjagaan dan pertolongan kepada siapa yang tidak berhal mendapatkannya. Dan orang yang tidak berhak atas anugerah ini, sungguh tiada bagian untuknya selain keterpurukan.(Na'udzu billah). Kita memohon perlindungan kepada Allah dari kehinaan di hadapan-Nya.